Kekuasaan Asing di Indonesia ~ Poejangga degleg

2 Jun 2013

Kekuasaan Asing di Indonesia




Kekuasaan Portugis
Tahun 1511 tiba di Malaka dan perang dengan Sultan Malaka yaitu Sultan Mahmud Syah
Portugis berhasil menguasai Malaka dan Ternate (1512), tetapi tahun 1575 berhasil diusir dari Maluku oleh Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun), kemudian mereka berlayar ke Sumatra dan Jawa
Sebab diusirnya Portugis dari Maluku : ?
Portugis memonopoli perdagangan cengkih sehingga merugikan Ternate
Sultan Hairun dibunuh Portugis dengan cara licik di Benteng Sao Paolo
Penyebaran agama oleh bangsa Portugis
Kekuasaan VOC di Indonesia

Tahun 1602 terbentuk Perserikatan Maskapai Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) bermarkas di Amsterdam
· Hak-hak VOC (Hak Oktrooi) yang diberikan Parlemen Belanda :
· Hak memonopoli perdagangan di wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika
· Hak memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan
· Hak sebagai wakil pemerintahan Belanda di Indonesia

· Hak mengadakan perang dan menjajah
· Hak untuk mengikat perjanjian dengan raja-raja Indonesia
· Hak untuk mengangkat pegawai
· Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendiri
· Hak untuk memungut Pajak

Hal yang dilakukan VOC dalam memonopoli rempah-rempah :
· Hak Eksteerpasi : Hak untuk mengurangi hasil rempah-rempah dengan cara menebang atau memusnahkan, agar penawaran rempah-rempah terkendali
· Pelayaran Hongi (Hongi Tochtan) : Pengawasan terhadap pelaksanaan monopoli perdagangan di Indonesia


Penyebab Kemunduran VOC
· Pegawai VOC banyak yang korupsi
· Wilayah Indonesia sangat luas sehingga perlu biaya besar untuk mengelolanya
· Persaingan ketat degan kongsi dagang lain yaitu The East India Company/EIC (milik Inggris) yang berkedudukan di Calcuta
· Biaya perang untuk menumpas perlawanan sporadis dari suku-suku di Indonesia sangat besar

VOC bubar tanggal 31 Desember 1799
Kekuasaan Prancis di Indonesia Masa Gubernur Jenderal Daendels
1800 Indonesia dibawah pemerintah Belanda, 1806 Belanda kalah dengan Perancis dipimpin Napoleon Bonaparte dan dia mengangkat adiknya (Leuis Napoleon) menjadi raja di Belanda
1806 Perancis (Napoleon Bonaparte ) mengalahkan Belanda, dan menguasai wilayah jajahannya termasuk Indonesia.
Tahun 1808 Perancis mengangkat Herman William Daendels sebagai Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia, tujuannya mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.

Perhatian Daendels :
· Membangun Jalan Anyer-Panarukan (+ 1.100 km)
· Melaksanakan kerja rodi untuk pekerjaan yang bersifat umum
· Membangun angkatan perang
· Mencampuri urusan intern kerajaan-kerajaan di Indonesia
· Menjalankan sistem pemerintahan diktator
· Mencari keuntungan besar melalui perdagangan budak

Tahun 1811 Herman Willem Daendels ditarik ke Belanda, karena menyengsarakan rakyat dan menimbulkan perlawanan di berbagai daerah, dan diganti dengan Jansens
Tahun 1811 Inggris menyerang Batavia dipimpin Lord Minto dan tanggal 18 September 1811 Jansens menandatangani Kapitulasi Tuntang yang berisi penyerahan Batavia kepada Inggris

Kekuasaan Inggris di Indonesia
EIC mengangkat Stamfort Raffles sebagai gubernur Jenderal di Indonesia.
Langkah-langkah Raffles :
· Membagi pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
· Mengurangi kekuasaan bupati dengan mengangkat bupati menjadi pegawai pemerintah
· Menghilangkan sama sekali bentuk kerja paksa/rodi
· Menghapus pelayaran Hongi model VOC
· Melarang perbudakan karena tidak sesuai dengan semangat liberalisme
· Menghapus segala bentuk penyerahan (upeti)
· Memungut sewa tanah/Land Rate sebab tanah dianggap sebagai milik negara
· Melaksanakan sistem penjurian dalam peradilan

Jasa Raffles dalam pengembangan ilmu pengetahuan :
· Meneliti tumbuhan dan menamai temuannya Rafflesia Arnoldi
· Membangun kebun raya Bogor
· Menulis buku History of Java
Kekuasaan Kolonial Belanda
1814 Konvensi London, Perancis harus mengembalikan status negara-negara jajahan ke kedudukan semula
1816 Indonesia dikembalikan ke Belanda kecuali Pulau Bangka, Belitung dan Bengkulu.
Akibatnya terjadi perlawanan dari rakyat, seperti perang Diponegoro, Perang Aceh, Perang Padri, Perang Pattimura sehingga kas Belanda menjadi Kosong
Van den Bosh mengusulkan sistem Cultuur Stelsel / Tanam Paksa di Pulau Jawa mulai tahun 1830
Ketentuan Tanam Paksa
· Seperlima bagian tanah milik rakyat yang subur wajib dijadikan lahan bagi tanaman ekspor
· Tanah tersebut dibebaskan dari pembayaran pajak
· Hasil panen diserahkan kepada pemerintahan Belanda
· Apabila taksiran harga hasil panen melebihi pajak, maka kelebihannya menjadi hak rakyat
· Kegagalan panen ditanggung pemerintah
· Tenaga kerja yang digunakan tidak boleh melebihi tenaga kerja yang digunakan untuk menanam padi
Ketentuan tanam paksa yang dilanggar Belanda
· Tanah yang dijadikan lahan ekspor tidak hanya seperlima tapi seluruhnya
· Lahan yang ditanami tanaman ekspor tetap dipungut pajak
· Kegagalan panen ditanggung rakyat sendiri bukan pemerintah
· Jika taksiran hasil panen melebihi pajak maka kelebihannya itu tidak diberikan kepada rakyat
· Tenaga yang digunakan untuk tanam paksa melebihi tenaga untuk menanam padi
Pengaruh Tanam Paksa
· Rakyat menderita dan kelaparan, karena sebagian besar waktu mereka untuk mengurus tanaman paksa, dan tanaman padi mereka terlantar
· Sisi positifnya rakyat menjadi tahu tanaman baru yang unggul sebagai komoditas ekspor
Pihak yang menentang tanam paksa
· Kelompok Pemilik Modal
mereka mendesak pemerintah belanda menghapus tanam paksa, dan mengizinkan mereka masuk ke Indonesia untuk menanamkan modalnya >> Politik Pintu terbuka
· Golongan Humanis di Belanda :
o Eduard Douwes Dekker : Asisten Residen, seorang Penulis
o Van de Venter >> Politik Etis : perbaikan irigasi, edukasi dan transmigrasi
o Baron Van Hoevel : Pendeta Belanda
· Kelompok Liberal di negeri Belanda
Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme terhadap bangsa Indonesia
Bidang Politik
· Pamong praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian
· Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektur
· Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern
· Kebijakan yang diambil raja dicampuri Belanda
Bidang Ekonomi
· Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim
· Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagangan
· Liberalisme ekonomi

Bidang Sosial
· Pembentukan status sosial dimana yang tertinggi adalah orang Eropa, Asia dan Timur jauh baru kaum pribumi
· Struktur penguasa lokal lenyap
Bidang Budaya
· Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan
· Birokrat menggunakan bahasa Belanda sebagai simbol status mereka
· Masuknya agama Katholik dan Protestan

0 komentar:

Posting Komentar