Perkembangan Gerakan Kebangsaan Indonesia ~ Poejangga degleg

2 Jun 2013

Perkembangan Gerakan Kebangsaan Indonesia





Periode Awal
Pergerakan nasional Indonesia baru bergerak dalam bidang sosial dan budaya. Organisasi dan pergerakan yang mengemuka antara lain:

Boedi Oetomo
Boedi Oetomo didirikan oleh para pelajar Stovia dibawah pimpinan dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. organisasi Boedi Oetomo merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama, sehingga (setelah era kemerdekaa) tanggal berdirinya organisasi ini ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Tujuan Boedi Oetomo ialah untuk mencapai kemajuan yang harmonis bagi nusa dan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, usaha yang ditempuh antara lain:
1. Memajukan pengajaran
2. Mamajukan pertanian, peternakan, dan perdagangan
3. Memajukan teknik dan industri
4. Menghidupkan kembali kebudayaan

Tujuan tersebut dipertegas kembali dalam kongresnya di Probolinggo yang antara lain memutuskan:
1. Boedi Oetomo tidak melakukan kegiatan politik
2. Kegiatan Boedi Oetomo terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan
3. Ruang gerak Boedi Oetomo dibatasi, yaitu hanya Jawa dan Madura.
Ada beberapa kendala yang dihadapi Boedi Oetomo antara lain:
1. Pembatasan keanggotaan Boedi Oetomo hanya untuk masyarakat Jawa dan Madura
2. Boedi Oetomo tidak mencampuri urusan politik
Atas perkembangan itu, banyak anggota Boedi Oetomo terutama kaum muda yang kecewa lalu mengundurkan diri

Sarekat Dagang Islam
Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan oleh seorang saudgar kaya raya H. Samanhudi. Latar belakang didirikannya SDI ialah terjadinya persaingan perdagangan antara pedagang pribumi dan pedagang asing, terutama yang berasal dari Cina atau Tionghoa. Hal itu mendorong Haji Samanhudi untuk menghimpun pedagang pribumi agar mampu bersaing melawan pedagang asing. Dengan demikian diharapkan perekonomian para pedagang lokal bisa ditingkatkan. Lahirnya SDI mangakibatkan konflik antara para pedagang pribumi dan pedagang non pribumi senakin tajam, sehingga Belanda membekukan oganisasi Sarekat Dagang Islam.

Sarekat Islam
Pada masa kepemimpinan H. O. S. Tjokroaminoto, Sarekat Dagang Islam namanya diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dari Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam terjadi pada tahun 1912, pusat kedudukannya di Surabaya. Perubahan nama organisasi berpengaruh juga terhadap sifat keanggotaan SI, sebab anggota SI terbuka bagi seluruh umat Islam Indonesia. Selain itu, ruang gerak SI juga semakin luas yaitu perpusat pada masalah agama.

Tujuan SI antara lain:
1. Memajukan perdagangan
2. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan, terutama dalam bidang permodalan
3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli
4. Memajukan agama Islam

Masuknya Pengaruh Komunisme ke dalam Sarekat Islam
SI yang mengalami perkembangan pesat, kemudian mulai disusupi oleh paham sosialisme revolusioner. Paham ini disebarkan oleh H.J.F.M Sneevliet yang mendirikan organisasi ISDV (Indische Sociaal-Democratische Vereeniging) pada tahun 1914. Pada mulanya ISDV sudah mencoba menyebarkan pengaruhnya, tetapi karena paham yang mereka anut tidak berakar di dalam masyarakat Indonesia melainkan diimpor dari Eropa oleh orang Belanda, sehingga usahanya kurang berhasil. Sehingga mereka menggunakan taktik infiltrasi yang dikenal sebagai "Blok di dalam", mereka berhasil menyusup ke dalam tubuh SI oleh karena dengan tujuan yang sama yaitu membela rakyat kecil dan menentang kapitalisme namun dengan cara yang berbeda.
Dengan usaha yang baik, mereka berhasil memengaruhi tokoh-tokoh muda SI seperti Semaoen, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirdjo. Hal ini menyebabkan SI pecah menjadi "SI Putih" yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto dan "SI Merah" yang dipimpin Semaoen. SI merah berlandaskan asas sosialisme-komunisme.

0 komentar:

Posting Komentar