GAGASAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA ~ Poejangga degleg

2 Jun 2013

GAGASAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA





Gagasan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, lahir dari tokoh pergerakan nasional
1. PPPKI
2. Kongres Pemuda
3. Parindra
4. MIAI
5. GAPI

Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
Upaya menyatukan organisasi pergerakan nasional, muncul dari Ir.Soekarno (PNI) dan Dr. Sukiman Wirjosandjojo (SI)
· Terbentuk 17 Desember 1927
· Rapat di Bandung (17-18) Desember 1927
· Tujuan: Indonesia merdeka
Penyempurnaan nama menjadi Persatuan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kemerdekaan Indonesia atas usul Soekarno dan Moh.Hatta

Usaha PPPKI :
1. Menuntut pembebasan tokoh pergerakan yang dibuang ke Digul (1.308 tokoh) antara lain : Sayuti Melik, Dr. Moch. Hatta, Muchtar Lutffi, Ilyas Yacub (tokoh Permi dan PSII Minangkabau) dan Sutan Syahrir.
2. Menuntut diberikan kebebasan berpendapat
3. Membentuk pengajaran kebangsaan
4. Menyerahkan pada Konferensi Perburuhan Internasional mengenai Poonale sanctie yang diberlakukan di Indonesia

KONGRES PEMUDA
Kongres Pemuda I
b.Kongres Pemuda II

Sumpah Pemuda versi orisinal
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan :
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Tri Koro Dharmo
(Tiga Tujuan Mulia)
Didirikan 7 Maret 1915 oleh R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan Sunardi di Jakarta
Tujuan: menghimpun para pemuda Jawa agar bersatu berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia
Bersifat Jawa sentris, sehingga kurang berkembang
Pada Kongres di Solo (1918) nama diubah menjadi
Jong Java
Mengilhami lahirnya organisasi kepemudaan daerah lain (Jong Sumatera, Jong Ambon, Jong Minahasa, dll)

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
Terbentuk tahun 1925 di Bandung
Anggota: pelajar di Bandung dan Jakarta
Tujuan: menghimpun pelajar di Bandung dan Jakarta untuk bersama-sama memerdekakan tanah air Indonesia

Jong Indonesia
Berdiri di Bandung tahun 1927
Tujuan: menyatukan seluruh pemuda Indonesia
Pelopor diselenggarakan Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda

Partai Indonesia Raya (Parindra)
Fusi dari Budi Utomo dan Persatuan Bangsa melalui Kongres di Solo, 24-26 Desember 1935
Ketua: Dr. Soetomo
Tujuan: mencapai Indonesia mulia dan sempurna berdasar demokrasi dan nasionalisme
15 Juli 1936 mengajukan Petisi Soetardjo yang berisi tuntutan politik agar diadakan konferensi antara wakil Belanda dan Indonesia atas dasar persamaan derajat untuk mengakhiri kekuasaan Belanda di Indonesia dengan masa peralihan 10 tahun.

Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
Dibentuk 25 September 1937 di Surabaya
Pencetus: K.H. Mas Mansyur, K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Abdul Wahab
Tujuan: mempererat hubungan antara perhimpunan-perhimpunan Islam Indonesia dan kaum Islam di luar Indonesia serta mempersatukan suara untuk membela Islam
MIAI dibubarkan, Jepang membentuk
Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)

Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Didirikan 21 Mei 1939
Pimpinan : Muh. Husni Tamrin
Gabungan dari :
Parindra, PNI, Pasundan, PSII, Persatuan Minahasa, dan Gerindo
Tuntutan GAPI : Indonesia diberi perwakilan di parlemen
Bersifat demokratis, dibentuk Majelis Rakyat
Mengadakan Kongres Rakyat Indonesia (23-25 Desember 1939) sepakat membentuk badan perwakilan sejenis parlemen di struktur pemerintahan kolonial Belanda
Belanda bulan Maret 1941 membentuk Komisi Visman, tugasnya menyelidiki perubahan ketatanegaraan yang ada di Indonesia
Asas kegiatan GAPI :
1. Hak menentukan nasibnya sendiri
2. Persatuan nasional seluruh bangsa Indonesia berdasarkan demokrasi dalam bidang politk, sosial, dan ekonomi
3. Mengadakan kesatuan aksi seluruh pergerakan nasional


0 komentar:

Posting Komentar